PORTAL OPINI

Cerita si Gilani

309
×

Cerita si Gilani

Sebarkan artikel ini
Cerita si Gilani
Dr. H. Fauzan, M.Si., Dosen UIN KHAS (Kiai Haji Achmad Siddiq) Jember.

PORTAL-INDONESIA.COMCerita si Gilani, adalah tulisan lepas karya Dr. H. Fauzan, M.Si., Dosen UIN KHAS (Kiai Haji Achmad Siddiq) Jember.

Dalam cerita si Gilani, penulis membuat sejumlah tulisan lepas tentang sisi kehidupan, salah satunya adalah berupa motivasi.

Berikut beberapa tulisan lepas dalam cerita si Gilani karya Dr  Fauzan :

KEKUATAN PRINSIP DALAM HIDUP

“Ubahlah pendidikanmu sedikit saja sekarang dan Anda akan sedikit mengubah sisa kehidupanmu” (Anonim).

Kata bijak ini yang sering terngiang-ngiang di telinga, kita disodorkan oleh sang inspirator kepada kami, dan mungkin ini yang membuat teman desa saya tidak pernah menyerah pada keadaan, sesulit apapun yang di alami oleh keluarganya tapi dia tetap tangguh dengan keyakinannya “dimana ada kemauan pasti ada jalan”.

Dan prinsip dia yang sering dia ajarkan kepada kami adalah jangan pernah kita berhenti belajar karena belajar yang baik adalah belajar yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.

Sering kali saya melihat dia, bermandikan peluh ketika sampai di sekolah karena jarah tempuh dari rumah dia ke sekolah, kemungkinan ukurannya ketika dia kenyang pada saat mau berangkat sesampainya di sekolah sudah lapar lagi, mungkin itu ukurangnya.

Namun, lagi-lagi keteguhan dan ketekunannyalah yang membakar semangatnya untuk belajar, karena dia lagi-lagi punya prinsip bahwa “nasib baik adalah pertemuan antara persiapan dan kesempatan”. Kami bahkan sempat mencucurkan air mata ketika melihat keadaannya, seringkali dia kesekolah hanya bermodalkan buku catatan yang sudah kusut setiap hari bagaikan kawannya yang tidak pernah marah. namun, lagi-lagi keanehan yang nampak pada kami dia tidak pernah tertinggal dalam pelajaran.

Telusur demi telusur, ternyata ada kesiapan matang yang dia persiapkan sebelum berangkat ke sekolah, yakni dia mencatat ulang pelajaran yang dia dapat disekolah dihari kemaren pada buku catatan kecil (kami menyebutnya: notes). Dan, buku kecil ini yang menjadi teman bermain bahkan teman bekerja dia, karena dia sepulang sekolah pula pekerjaan rutin nyabit rumput untuk pakan ternak.

Inilah pelajaran yang kami dapat dari teman desa saya yang berharga.

SIMPONI HIDUP ANAK DESA

“Aku bukan orang hebat, tapi aku belajar untuk hebat” (anonim)

Kalimat ini mungkin yang memberikan semangat pada sang inspirator yang saat itu mengurus dirinya sendiri masih belum bisa, untuk mengejar impian hidupnya.

Memang, impian itu harus dimiliki oleh setiap orang namun ingat impian bukan mimpi, karena impian itu laksana tujuan (cita-cita) hidup, sedangkan mimpi adalah hayalan (angan-angan).

Menarik untuk dikaji, disaat duduk dibangku sekolah dasar, sang inspirator itu sedang ditanya oleh guruku, “kamu punya impian apa anakku ?”, sang inspirator menjawab “impian saya ingin memimpin negara ini alias menjadi Presiden Bapak”.

Guru SD ku tersenyum bangga (mungkin inilah makna kekuatan senyum) makanya seringkali orang bijak berkata “mulailah hari ini dengan senyuman, maka engkau akan mendapatkan kebahagiaan”.

Sang inspirator yang dekil itu bangga manakala guru SD ku tersenyum bangga, seakan mendapatkan sejuta suntikan motivasi. Hari demi hari dijalani oleh sang inspirator dengan penuh semangat walaupun hidup dalam sekian keterbatasan untuk mencapai impian yang ditanamkan nya sejak kecil. bersambung….

INGATLAH ASALMU JANGAN KAU INGAT HASILMU

“Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan; tapi lihatlah sekitarmu dengan penuh kesadaran” (anonim).

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan bulan berganti tahun, yang pada akhirnya sampailah kami pada penghujung kelulusan sekolah di tingkat sekolah dasar, dimana kami seluruh murid SD mulai melayangkan impian kami masing-masing, tidak terkecuali teman desa kami yang lugu namun penuh keyakinan.

Suatu hari kami berkumpul bahkan orang tua kami juga berkumpul di sekolah untuk menerima ijazah SD yang selama 6 tahun kami jalani, sampailah giliran orang tua teman desa saya yang sangat sederhana di panggil oleh guru kelas, saat itulah ada perbincangan kecil antara guru kelas dengan orang tua teman desa saya.

Kesimpulan, dari perbincangan beliau berdua adalah temen desa saya menurut wali kelas tolong dilanjutkan studinya pada sekolah yang lebih tinggi (SLTP), padahal seluruh keluarga temen desa saya di desa nan jauh di sana jarang anak sekolah kebanyakan keluarganya lulusan pondok pesantren. Guru kelas kami ternyata melihat ada potensi terpendam pada temen desa saya.

Dengan segala keterbatasan temen desa saya diputuskan oleh keluarga nya untuk sedikit menyimpang dari sebuah kebiasaan. sebagaimana hal ini juga dilakukan oleh Rasulullah yakni jika kita ingin maju maka “Hijarahlah”.

Kamipun dengan bekal keyakinan, mulai melanjutkan pendidikan di SLTP, yang saat itu melalui tes tulis, saya dan temen desa saya setelah tes di umumkan lulus tes. Saat itu kesabaran dan ketabahan teman desa saya di uji kembali oleh Gusti Allah.

Kenapa tidak di uji, di hari pertama masuk, temen desa saya di antar oleh orang tuanya yang saat itu berpakainya sebagaimana layaknya orang desa yang penuh kesederhanaan, dan penuh keterbatasan terutama keterbatasan ekonomi.

Mereka dari ujung gunung mengendarai sepeda ontel, dengan bermandikan peluh masuklah mereka kehalaman sekolah, sesampainya di depan pintu gerbang sekolah tiba-tiba sandal butut orang tua temen desa saya putus talinya, mungkin karena umurnya sudah tua atau karena diakibatkan mengayun pedal sepeda terlalu berat saya pun tidak mengerti, yang jelas betapa malunya mereka. Si Bapak hanya hanya berpesan pada temen desa saya “nak…! suatu saat jika kamu sudah sukses, ingatlah asalmu jangan kau ingat hasilmu”.

Kata-kata sederhana ini nampaknya memberikan makna yang cukup mendalam untuk mengarungi kehidupan ini. kamimun mulai berfikir menafsirkan kata-kata si bapak. Bahwa asal kita dari tiada, bahkan dari tidak mampu segalanya ketika ada dan memiliki kemampuan tentunya kita tidak boleh “Sombong”, itulah penafsiran kami terhata petuah si bapak.

Sedikit kalau kita mau berfikir ternyata, petuah si bapak temen desa saya sangat berguna untuk mengarungi kehidupan ini, kesederhanaan dan perhatian kita pada orang lain tentunya menjadi kita sebagai pribadi-pribadi super yang akan membawa kita pada pergaulan super juga tentunya, tidak ada kesombongan, tidak ada kedengkian, dan tidak ada penghinaan. Asal kita dari tanah akan kembali ke tanah.

Salam Ikhlas……

EASY GOING

Kata inilah yang sering terlontar dari mulut sang inspirator ketika diterpa oleh masalah, mungkin dia punya pemahaman yang sama dengan penulis pribahasa “anjing menggonggong kafilah berlalu”, dan sang inspirator ini sering kali berkata kepadaku bahwa masalah itu tidak harus difikirkan tetapi harus di selesaikan, bahkan ceramah spiritualnya juga kadang terlontar dari mulut jeleknya “Tuhan akan memberi masalah sesuai dengan kadar kemampuan kita”.

Namun, benar kata pepatah bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, kesempurnaan hanya miliki sang pencipta kesempurnaan, ternyata sang inspirator ini ketika berhadapan dengan masalah hati ternyata dia juga agak sedikit tidak stabil.
sehingga sang inspirator ini sering mengatakan kepada ku, ketika manusia sering menggunakan pikiran ketika menghadapi masalah maka manusia akan menjadi orang yang super tega, dan ketika manusia sering menggunakan hati ketika menghadapi masalah makan akan menjadi manusia yang irasional (termasuk sang inspirator)………
salam ikhlas……….

CATATAN KECIL TEMAN DESAKU

Perawakan kecil dan inspirator teman desaku menjadi ciri khas dia, namun dibalik perawakan kecil dan inspirator dia ada secercah kebaikan yang sering aku lihat dari dia, yakni ketulusan dan keceriaan serta ketaqdiman dia kepada gurunya.

Pernah suatu ketika, sang inspirator (ku panggil) ketika duduk di bangku SMA, dihina dia oleh teman-temanku karena dia berasal dari desa kecil dan berpenampilan sebagaimana layaknya anak desa yang tidak pernah memakai handbody ditangannya serta memakai celana tembelan dibelakang, bahkan dia juga dihina karena dia setiap hari nya membawa sepeda pancal (ontel) namum dia tetap percaya diri bahwa suatu saat sang inspirator akan menjadi orang yang berguna bagi masyarakat di sekitarnya bahkan dia (sang inspirator) punya prinsip (Man jadda wa jadda).

Sehingga dia ingin membuktikan kepada teman-teman dia yang sering menghinanya dengan meningkatkan volume belajar nya dengan peralatan yang sangat sederhana, dan dengan metode belajar yang ala kadarnya juga. Strategi belajar yang coba sang inspirator ini lakukan adalah dengan mencatat dan menyalin segala pelajarannya ke sebuah notes (buku kecil) yang muat ditaruh di saku, dan bisa dibawa kemana-mana bahkan ketika kami ngarit (istilah maduranya) dia selalu membawa catatan kecilnya untuk dibaca saat jeda kegiatan ngarit kami. Dengan metode belajar seperti itu ternyata sedikit demi sedikit dia mulai menjadi tempat bertanya teman-teman nya, bahkan saya juga salut pada dia, karena nilai nya berangsur-angsur meningkat.

Namun ketika urusan cinta, dia memang tidak pernah masuk kriteria teman-teman wanita kami, karena sang inspirator ini inspirator betul, tak pernah berfikir memperbaiki penampilan, tubuh kurus dan kusutnya menjadi temen baiknya sehingga tak satupun temen wanita kami tertarik pada dia………. (bersambung)
Salam ikhlas……

HIDUP ADALAH MENGEJAR IMPIAN

“Kesuksesan adalah keberanian untuk mewujudkan impian-impian besar anda”

Suatu hari ketika saya dan sang inspirator duduk berdua sambil ngobrol santai di belakang sekolah, kami mencoba menerawang ke masa depan dimana kami tidak tahu seperti apa sich masa depan, tapi kami yakin bahwa masa depan adalah masa yang harus dihadapi dengan penuh keyakinan.

Bahkan saat itulah sang inspirator mengeluatkan kata2 bijak yang membuat saya ternganga dibuatnya anak seusia sekolah menengah sudah berani mengeluarkan kata bijak, dia berkata bahwa “jangan pernah kita menyesali masa lalu, jangan pernah kita takut menghadapi masa kini, serta haruslah kita hadapi masa depan dengan penuh keyakinan”.

Itulah kalimat yang sang inspirator sampaikan kepada ku, menurut penilaian saya dia adalah manusia super pd walaupun dia inspirator tapi dia sangatlah pd, sakin pd nya dia yakin suatu saat dia akan bisa meminpin teman-teman nya. Bahkan dia berkata bahwa keyanikan akan mengalahkan segalanya, tetapi urusan wanita dia tidak pernah disamperi (istilah jawanya) karena penampilannya yang kusruh dan inspirator itu membuat dia tidak pernah menjadi incaran wanita.

Itulah secuil pengalaman menarik dengan katat2 bijak sang inspirator yang sempat aku rekam, semoga dia akan terus menjadi motivatorku. Amien…
Salam ikhlas……

PERSAHABATAN

Penampilan Seringkali Mengecoh Mata Nyata Manusia

Jangan lah kita menilai seseorang dari tampilan badaniah saja, karena tidak jarang tampilan badaniah menjadi kamuflase dari sebuah kejujuran dan kebenaran. Nampaknya prinsip inilah yang digunakan oleh sang inspirator untuk meraih impian besarnya yaitu menjadi orang yang dapat berguna dan bermanfaat bagi orang lain.

Di saat kami masih duduk di bangku sekolah, banyak hal yang terjadi pada kami, karena tidak jarang sang inspirator memberikan prinsip-prinsip gila kepada kami (dasar manusia gila dan inspirator = umpatku saat itu). Seperti kalimat yang sempat disampaikan kepada ku terkait dengan makna persahabatan “sahabat adalah mereka yang tahu kekurangan kita tapi selalu menunjukan kelebihan kita, mereka yang tahu ketakutan kita tapi selalu menunjukkan keberanian kita”, itu artinya seorang sahabat adalah mereka yang mampu menutupi segala kekurangan kita.

Prinsip ini benar-benar dibuktikan oleh sang inspirator, disaat dia melihat temen-temennya memiliki kekurangan dia berusaha menutupi dengan kelebihan dia. Dan dia tidak pernah melihat perbedaan kasta ketika bersahabat, semua dianggapnya sahabat walaupun kerapkali dia dikucilkan oleh temen-temennya lancaran dia culun dan kumel serta kupruh.

Itulah pelajaran yang disampaikan kepada ku tentang arti sebuah persahabatan semoga sang inspirator, selalu dapat memberikan motivasi kehidupan kepada ku dan kepada semua orang.

Salam ikhlas…….

EJEKAN vs MOTIVASI

Sambil meneteskan air mata, saya mencoba untuk melirik wajah sahabatku (sang inspirator) yang saat itu di hina habis-habisan oleh temen-temen lantaran dia berseragam tidak sama dengan temen-temen yang lain. Dia hanya tersenyum dengan senyuman yang khas dari mulut jeleknya, menandakan bahwa dia sebenarnya menahan kemarahannya dengan menampilkan kesabarannya.

Sang inspirator hanya berkata kepada ku bahwa pahlawan itu bukan orang yang bisa menetakkan pedang dipundak lawan, akan tetapi pahlawan adalah orang yang dapat menahan amarah. Hebat betul anak ini fikirku.

Bahkan dia sering mengeluarkan filosofi hidupnya yang kadang mengingatkan diriku akan pemahaman spiritual, dia sering berkata bahwa Tuhan tidak pernah tidur, Tuhan akan mengabulkan segala jeritan hati orang-orang yang terdzolimi, lebih lanjut dia berkata kepadaku bahwa kesabaran akan mengalahkan segala kemarahan, dan orang sabar akan selalu dikasihi dan disayangi oleh Tuhan dengan satu syarat kita harus ikhlas menerima segalanya.

Dari pengalaman bersama sang inspirator ini aku mulai belajar menahan amarah ketika temen-temen ku menghina, meledek bahkan memfitnah perbuatanku serta akhirnya ledekan, hinaan dan fitnahan aku jadikan nyanyian simponi kehidupanku, terima kasih sahabatku (sang inspirator), cucuran air mataku untuk mu semoga engkau selalu diberi kesehatan oleh Gusti Sang Maha Agung.

Salam Ikhlas……

KUNCI SUKSES DARI SANG INSPIRATOR

“Jangan pernah putus asa atas mimpimu, karena mimpi bisa memberimu tujuan hidup. Ingatlah, sukses bukan merupakan kunci utama dari kebahagiaan, sebenarnya kebahagian adalah kunci sukses yang utama”. Semangat!

Kita akan menjadi dewasa, ketika kita dapat menyesaikan segala persoalan hidup yang telah menimpa kita, sekecil apapun masalah yang menghadang kita, mestinya kita harus siap menghadapinya. Jangan lari dari masalah, karena manusia hidup tidak akan pernah lepas dari masalah.

Kamipun pernah merasakan hal yang sama, ketika akhir-akhir kami duduk dibangku SLTP, dan, tak terasa kami sudah berada di penghujung perjuangan kami di bangku SLTP, ternyata banyak hal yang telah mendidik kami untuk menjadi manusia dewasa, walaupun kami sadar bahwa kami masih belum sepenuhnya menemukan jati diri kami masing-masing.

Namun, Dia (sang inspirator), mungkin menurut penilaian kami merupakan anak seusia kami yang hidupnya prematur oleh keadaan. Ketika kami sibuk dengan pemikiran khawatir dalam menghadapi ujian EBTANAS waktu itu, dia sudah seakan siap menghadapi ebatanas tersebut, dia tidak pernah menunjukkan wajah kekhawatiran.

Telusur demi telusur, akhirnya kami menemukan jawaban atas teka-teki yang berada dalam diri dia, ketika kami secara tidak sengaja bertanya pada dia, apa yang menyebabkan dia tidak pernah khawatir terhadap segala ujian yang akan dihadapinya, dia pun menjawab dengan penuh keyakinan.

Menurut dia, pertama, tanamkan kata siap dalam diri kita, sehingga dengan kata siap otak kita akan terbawa untuk menuju siap, kedua, belajar untuk berhusnuddon pada gusti Allah, bahwa Allah tidak akan membiarkan hambanya yang sungguh-sungguh berusaha, ketiga, berdoa dan mohon restu orang tua terutama ibu serta bapak ibu guru di sekolah.

Dia sering menasehati kami bahwa bapak ibu guru di sekolah adalah orang tua kami di sekolah apapun yang dilakukan oleh bapak ibu guru di sekolah itu adalah gambaran kasih sayang beliau pada kami semua.

Kala itu kami yakin seyakin-yakinnya bahwa kami memiliki kesalahan besar pada bapak ibu guru di sekolah, akhirnya kami sepakat berangkat dari usulan dia (sang inspirator) untuk meminta maaf dan memohon doa restu pada bapak ibu guru di sekolah, karena dia sering mengatakan pada kami bahwa bapak ibu guru menularkan ilmunya pada kami dengan sebuah ketulusan hati dan kesabaran, “kapan lagi kita akan berbakti pada bapak ibu guru, kalau tidak sekarang” ” tegasnya.

Setelah kami selesai minta maaf dan mohon doa restu bapak ibu guru disekolah, Dia lagi-lagi memberikan saran kepada kami, bahwa tidak sempurna usaha kita untuk menghadapi ujian jikalau kita masih belum meminta maaf dan mohon doa restu bapak ibu di rumah, terutama ibu. Bahkan dia sempat bercerita kepada kami bahwa setiap akan menghadapi ujian, Dia (sang inspirator) itu, selalu memohon agar ibunya meniup ubun-ubunnya seraya mendoakan dia untuk tenang, percaya diri dan sabar dalam menghadapi ujian. Bahkan, dia sering mengatakan kepada kami, “Berusahalah untuk bisa percaya pada diri sendiri ! Percayalah pada kemampuan yang telah kamu miliki !, karena tanpa adanya kepercayaan pada dirimu sendiri, kamu tidak akan bisa meraih sukses ataupun merasa bahagia”.

Ini adalah pelajaran buat kami saat itu yang merasa selalu khawatir pada diri sendiri ketika akan menghadapi ujian (ebtanas). Sedikit demi sedikin dengan masukan dia kami merasa lebih percaya diri untuk menghadapi ujian. Dan, akhirnya ketika pengumuman kelulusan di tingkat SLTP kami semua lulus dengan nilai yang tidak mengecewakan. Doa saya, semoga dia sang inspirator saya sukses selalu, amien.
Salam ikhlas…….

BELAJAR MEMBECAK

Ada satu cerita lagi yang dari sahabatku “sang inspirator”. Cerita ini muncul ketika kami detik-detik terakhir di bangku sma. Ketika itu, sang inspirator konsul dengan guru BK terkait dengan jurusan yang harus di ambil di perguruan tinggi nanti.

Maklum dia orang desa yang rumahnya jauh dari keramaian, hanya ditemani oleh nyanyian jangkrik di malam hari. Sang inspirator ini mulai dari SD ketika di tanya mau jadi apa, dia selalu menjawab ingin menjadi presiden, bahkan dia sempat memberi ilmu kecil kepada ku “gantungkan impianmu setinggi langit”. Sehingga tidak lucu ketika di tanya cita-cita nya mesti jawab jadi presiden.

Cerita lucu dia ketika daftar umptn kala itu, dia ditanya oleh guru bk nya mau ngambil apa dia jawab mau ngambil pelajaran yang pernah dialami oleh para presiden yaitu ilmu tentang dunia. Ketika nyampek pada satu kota tempat dia kuliah ada cerita menarik yang mungkin lucu buat kita semua, yaitu sang inspirator ini tidak tahu tempat pendaftarannya sehingga kesingsal, dan saat itu sang inspirator naik becak dan yang ngebecak sudah sepuh, sehingga karena tidak sabarnya sang inspirator, dia akhirnya ganti si tukang becak membecak.

Inilah cerita dari sang inspirator.
Salam ikhlas …..

LETAK KECANTIKAN WANITA

Seperti biasanya, sebagaimana layaknya seorang sahabat apalagi sahabat seperti sang inspirator, ada saja yang dia berikan kepada kami bukan berupa materi tetapi ilmu tentang kehidupan. Kali ini dia memcoba memaprkan tentang Letak Kecantikan Wanita.

Menurut sang inspirator Untuk membentuk bibir yang menawan, ucapkanlah kata- kata kebaikan. Untuk mendapatkan mata yang indah, carilah kebaikan pada setiap orang yang anda jumpai. Untuk mendapatkan bentuk badan yang langsing, bagikanlah makanan dengan mereka yang kelaparan. Untuk mendapatkan rambut yang indah, mintalah seorang anak kecil untuk menyisirnya dengan jemarinya setiap hari. Untuk mendapatkan sikap tubuh yang indah, berjalanlah dengan segala ilmu pengetahuan, dan anda tidak akan pernah berjalan sendirian

Manusia, jauh melebihi segala ciptaan lain. Perlu senantiasa berubah, diperbaharui, dibentuk kembali, dan diampuni. Jadi, jangan pernah kecilkan seseorang dari hati anda. Apabila anda sudah melakukan semuanya itu. ingatlah senantiasa. Jika suatu ketika anda memerlukan pertolongan, akan senantiasa ada tangan terulur. Dan dengan bertambahnya usia anda. anda akan semakin mensyukuri telah diberi dua tangan, satu untuk menolong diri anda sendiri dan satu lagi untuk menolong orang lain.

Kecantikan wanita bukan terletak pada pakaian yang dikenakan, bukan pada bentuk tubuh, atau cara dia menyisir rambutnya. Kecantikan wanita terdapat pada mata. cara dia memandang dunia. Karena di matanya terletak gerbang menuju ke setiap hati manusia, di mana cinta dapat berkembang.

Kecantikan wanita bukan pada kehalusan wajah. Tetapi pada kecantikan yang murni, terpancar pada jiwanya, yang dengan penuh kasih memberikan perhatian dan cinta dia berikan. Dan kecantikan itu akan tumbuh sepanjang waktu.

Inilah satu cerita lagi tentang sang inspirator, dan aku merasa mendapat ilmu baru dari sang inspirator, dan semoga dia tetap di beri kesehatan oleh Gusti Sang Pemberi Kesehatan. Amin

Salam ikhlas…..

DEWASA ADALAH PILIHAN

Ku lihat garis kesedihan di wajah sang inspirator saat itu, walaupun dia berusaha menutupi dengan keceriaan dan senyuman khasnya. Ketika ku tanya pada dia kenapa engkau murung sahabatku, apa gerangan yang menyebabkan engkau murung. Dia (sang inspirator) lagi-lagi tersenyum seakan ingin membuat kami sahabatnya bahagia.

Karena menurut dia kebahagian seseorang bukan diukur oleh harta materi, tetapi kebahagian seseorang bisa terpenuhi manakala ketika kita dapat membahagiakan orang lain. Ini adalah prinsip sang inspirator yang sampai saat ini tetap menjadi petunjuk bagi kami.

Bahkan sang inspirator sering menyampaikan pernyataan-pernyataan yang syarat dengan falsafah hidup, dia sempat menyampaikan bahwa:
“hidup adalah nyanyian maka nyanyikanlah”
“hidup adalah rintangan maka hadapilah”
“hidup adalah pilihan maka pilihlah”.

Dari kalimat filosofi di atas yang disampaikan oleh mulut sang inspirator ada satu gambaran kepada kami waktu itu bahwa hidup ini harus berani memilih.
Lebih keras lagi dia sang inspirator berkata bahwa “tua adalah nasib menjadi dewasa adalah sebuah pilihan”, ada pertanyaan besar yang terbersit di kepala ku kala itu kenapa sih sang inspirator berkata begitu, apa karena akhir2 ini banyak orang tua yang tidak dewasa. Wallahu a’lam bis showab.

Ini ilmu yang saya dapat dari sang inspirator, semoga di diberi kesehatan, dan dapat berbagi ilmu. Amin..
Salam ikhlas……

ANUGERAH TERINDAH DARI TUHAN

Saat kami bercengkrama dengan sang inspirator ada satu ilmu tentang kehidupan yang sempat dia ceramahkan kepada kami. Awal mula Sang inspirator berceramah dikarenakan oleh keluhan salah satu sahabat kami yang berkeluh duh Gusti kenapa Kau timpakan masalah ini kepada ku. Usut demi usut masalah yang dia hadapi adalah putus cinta.

Akhirnya sang inspirator berkata bahwa Kehidupan ini merupakan semua misteri dan rahasia Tuhan, yang kadang kita tidak faham atas misteri itu sendiri, kalau orang sejarah menyebutnya adalah cakra manggilingan, kadang di atas dan kadang di bawah”. Artinya kita ini adalah wayang yang digerakkan oleh dalang dan dalang itu yang disebut Sang Maha Pencipta. Lebih lanjut sang inspirator mengatakan bahwa cinta itu adalah anugerah terindah yang diberikan Tuhan kepada makhluknya.

Kesedihan akan terhapus oleh cinta, kemarahan akan terendam oleh kata maaf dan kasih sayang. Dicintai dan mencintai adalah tujuan utama setiap insan, sebuah kebahagiaan diluar batas kemampuan definisi dan dalil aqli.

Bahkan menurut Rumi, pertama kali yang dicipta oleh sang Maha Pencipta adalah CINTA. dalam sebuah syairnya Rumi melukiskan kedahsyatan cinta ini: “cinta adalah lautan tanpa batas,  di atasnya langit-langit hanya lah buih: (mereka putus asa) bak Zulaikha ketika berhasrat kepada Yusuf, ketahuilah, langit-langit itu berputar pesona gelombang cinta:….

Lewat cinta semua yang pahit akan menjadi manis,  lewat cinta semua tembaga akan jadi emas,  lewat cinta si mati akan jadi hidup,  lewat cinta raja jadi budak.

Cinta kasih adalah perasaan positif yang harus senantiasa kita jaga dan pelihara agar tumbuh menjadi sempurna. Agar cinta kita terus berkobar tentunya cinta kasih yang kita miliki sebagai anugerah terindah jangan dikotori dengan hawa nafsu belaka.
Menebarkan senyum dengan raut muka ceria,  menyenangkan, penuh harapan kepada sesama kita adalah cara terindah untuk mempertahan anugerah cinta kasih dari yang Maha Pemberi Cinta.

Inilah satu ceramah sang inspirator yang sangat berkesan kepada kami semua, sehingga kami sedikit demi sedikit mulai memahami makna dari cinta. Semoga kita selalu berusaha untuk menumbuhkan cinta kepada sang pemberi cinta, agar memancarkan keindahan dan kenyamanan bagi sesama. Amien….

Salam ikhlas…..

MAKNA SEBUAH KATA

Dalam perjalanan hidup manusia kerapkali ada sekian persoalan dan pengalaman yang terkadang sangat menyenangkan dan juga ada yang sangat menyedihkan.

Suatu saat ketika kami berada di kehidupan remaja dan menginjak pada kehidupan dewasa disaat di perguruan tinggi, ada satu pengalaman menarik dari sang inspirator yaitu penggunaan dan pelafalan bahasa. Pasalnya ketika sang inspirator mengikuti perkuliahan dosen senior yang dianggap oleh teman-teman sang inspirator sebagai dosen killer (karena memberi nilai tidak pernah bagus). Saat itu sang inspirator menempati tempat duduk paling depan, kami semua sahabat-sahabat sang inspirator kaget dan gumon (dlm bahasa jawa), mengapa tidak dibuat kaget karena tak pernah lah sang inspirator berada di bangku urutan depan, kami faham lah tentang dia, dia walaupun tekun dia terkenal dengan si raja ngantuk, maklum karena dia seakan membalik dunia siang dia jadikan malam dan malam dia jadikan siang. Dia memang seneng membaca dan waktu bacanya di malam hari.

Saat mengikuti kuliah tersebut sang inspirator dengan menahan rasa kantuknya, dia ikuti kuliah dengan tarian2 kepala yang lucu, ketika ke sekian kali tarian kepala dia seakan mengikuti irama akhirnya ketemu oleh sang dosen, dia pun kaget, karena di tanya oleh sang dosen kamu dari mana, dia jawab dari madura. Coba kamu baca tulisan di papan, kala itu si dosen menulis sala di papan di suruh baca ke sang inspirator tanpa pikir panjang dibaca sesuai dengan tulisan. Si dosen marah-marah karena dianggap salah bukan sala tapi solo. Dasar madura kata si dosen.

Akhirnya kami semua termasuk sang inspirator memahami bahwa kata-kata bijak yang berisi “apalah artinya sebuah nama” tidak berlaku kepada kami, karena ternyata kata perkata sangat lah bermakna dalam kehidupan kita, karena rangkaian katan menjadi kalimat, dan kalimat ini kadang memberikan makna menyenangkan dan kadang memberikan makna menyedihkan.

Itulah secuil cerita yang kami dapat dari sang inspirator, dan semoga sang inspirator tetap diberi kesehatan, yang pada akhirnya dapat memberikan pencerahan kepada kita bersama. Amin ya rob.

Salam ikhlas…..

UJIAN HIDUP ADALAH GAMBARAN CINTA GUSTI ALLAH

“Kata yang paling indah dibibir umat manusia adalah kata “Ibu”, dan panggilan paling indah adalah “Ibuku”. Ini adalah kata yang penuh harapan dan cinta, kata manis dan baik yang keluar dari kedalaman hati”.

Ibu adalah makhluk tuhan yang paling berjasa untuk kehidupan manusia, sebenarnya kata-kata indah seperti apapun yang kita ucapkan untuk penghormatan kita pada jasa seorang ibu masih belum cukup untuk membalas kasih sayang seorang ibu.

Ini hanya secuil ungkapan untuk mengingatkan kita semua akan jasa-jasa ibu kita. Kami sering mendapatkan cerita dari dia (sang inspirator), di waktu kami istirahat, bahkan cerita dia mengajarkan kami bahwa kami adalah anak durhaka pada orang tua.

Ketika kami santai berkumpul di belakang kelas, disitulah dia mulai cerita bahwa ibunya sering ditinggal bapaknya untuk mencari nafkah, bukan berarti bapaknya lepas dari tangggung jawab namun keadaanlah yang mengharuskan bapaknya untuk meninggalkan keluarga dalam hidup keterbatasan. Di saat Dia (sang inspirator) akan tidur ibunya selalu menemani dia seraya mencucurkan air mata, karena memikirkan perjalanan nasib yang dia alami, anak sekecil dia (anak seusia SLTP) sudah diberi tanggung jawab untuk menggantikan tanggung jawab bapaknya karena dia adalah anak tertua dari dua bersaudara kala itu.

Sepulang sekolah, dia tidak seperti layaknya anak kebanyakan, karena dia punya tanggung jawab untuk menyabit rumput buat makan sapinya, bahkan dia juga punya tanggung jawab untuk membantu ibunya di dapur karena adiknya masih kecil.

Suatu saat ada kejadian kecil yang dia alami sebagai sebuah ujian dari gusti Allah, di saat dia menyabit rumput hujan turun tanpa bisa dikendalikan tapi dia tetap dengan keteguhan hatinya untuk terus bekerja, saat itulah terjadi peristiwa itu, secara tiba-tiba dia disambar petir, subhanallah, Allah masih sayang padanya, sehingga dia diselamatkan oleh batu, sambil mencucurkan air mata dia bersyukur pada gusti Allah, mungkin inilah balasan ketika kita taat pada orang tua.

Namun, pembaca yang budiman, lagi-lagi dia menampakan kedewasaannya kepada kami semua, dia mengingatkan pada kami bahwa setiap ujian hidup yang diberikan oleh Allah adalah bagian dari kecintaan gusti Allah pada kita.

Di sekolah dia tidak pernah menampilkan wajah murungnya, dia selalu menampilkan senyum pada kami semua, karena dia berprinsip bahwa “memulai hidup di pagi hari dengan senyuman, maka kita akan mendapatkan senyuman dari orang lain”.

Dia bukan orang hebat, namun dia membuat orang lain menjadi hebat. Dia bukan orang cerdas, namun dia membuat orang lain menjadi cerdas,

Dia bukan orang baik, namun dia membuat orang lain menjadi baik. Ini mungkin ungkapan yang pantas kami ucapkan pada dia (sang inspirator), semoga dia menjadi orang sukses.

Salam ikhlas…..

BELAJAR BERSYUKUR DARI SANG INSPIRATOR

“Kesalahan dan kegagalan dapat terjadi pada siapapun. Jangan habiskan waktumu hanya untuk menyesalinya, tapi belajarlah darinya”.

Kesalahan dan kegagalan akan selalu menghampiri diri kita, diharapkan dan tidak diharapkan kedatangannya, namun yang terpenting adalah ketika kita gagal, janganlah kita menghabiskan waktu untuk menyesalinya karena kita akan menjadi manusia yang terpuruk. Bangkit dan Bangkitlah dari setiap kegagalan yang kita rasakan.

Hidup ini senyatanya adalah sebuah ujian, setiap ujian yang menimpa diri kita senyatanya adalah rencana Gusti Allah untuk mengangkat derajat kita pada derajat yang lebih tinggi.

Kondisi inipun tidak lebih dari pengalaman kami ketika kami berada pada penghujung kehidupan di SLTA, dan tidak terkecuali dia (sang inspirator), kalau kami melihat usaha demi usaha yang kami lakukan untuk menghadapi Ebtanas kala itu sudah maksimal nampaknya, namun Gusti Allah punya rencana lain. Hasil ujian yang kami dapat mungkin tidak sebanding dengan usaha yang kami lakukan, usaha belajar dia (sang inspirator) sudah maksimal namun dia mendapatkan hasil yang tidak telalu memuaskan.

Namun dia, lagi-lagi menunjukkan ketabahannya dan dia hanya berkata, “Allah memberikan pelajaran kepada saya” kata dia, lebih lanjut dia mengatakan “ketika saya mendapatkan nilai bagus di EBTANAS mungkin saya menjadi orang yang sombong dengan kemampuan diri saya sendiri, dan itu yang tidak diinginkan oleh Gusti Allah”.

Namun, pembaca yang budiman, dia tidak pernah putus asa dengan apa yang dicapainya, bahkan dia belajar menjadi orang yang selalu bersyukur karena dia percaya ketika kita banyak bersyukur maka Allah akan menambahkan sesuatu kepada kita “min haisu la yah tasib” (rejeki yang tidak disangka-sangka). Kejadian inipun menjadi sebuah realitas pada diri dia (si temen desa saya). Ketika, dia ditanya mau melanjutkan kemana, dia dengan tegas akan melanjutkan ke perguruan tinggi di kota tembakau, akhirnya sebelum mendapat pada universitas tersebut dia diajak oleh seorang bapak guru untuk sekedar melihat lihat kondisi dan situasi di sana, maklum dia orang desa yang tidak pernah tahu perguruan tinggi hanya keyakinan yang teguh yang dia miliki.

Pembaca yang budiman, percaya tidak percaya, ketika kita hanya sekali melihat kondisi daerah (universitas) tidak mungkin kita bisa faham seluk beluk daerah tersebut. Namun keberanian dan kepasrahannyalah yang dapat menggerakkan kaki dia untuk tegar menghadapi kondisi seperti ini.
Ada cerita menarik yang dapat kita contoh dari pengalaman dia ketika dia mulai berangkat memberanikan diri untuk mengarungi dunia mahasiswa, pada hari pendaftaran UMPTN (Sipenmaru) kala itu, dia berangkat dari rumah berbekalkan ridho dan doa orang tuanya berangkat dengan tanpa tahu arah nya kemana. sesampainya di terminal dia tanya pada sopir angkot, dimana BNI di kota tembakau berada ternyata dia ikut angkot tersebut karena semua angkot yang ada di terminal akan melalui BNI menurutnya. Sesampainya di kantor BNI dia masuk dan bertanya dimana tempat pembayaran uang pendaftaran UMPTN, ternyata ditunjukkan oleh kasir bank bahwa tempat pendaftaran nya di BNI kampus. tanpa berfikir panjang dia keluar dari kantor bank, dan tanya pada bapak-bapak tua tukang becak ternyata tukang becak tersebut mengatakan tau tempat BNI kampus, ikutlah dia becak, di tengah perjalanan karena umurnya tukang tidak sebanding dengan beban kerjanya akhirnya tukang becak tidak kuat mengayunkan pedal becak, dia pun apabila tindakan untuk menggantikan tukang becak tersebut mengayunkan pedal becak yang dia tumpangi.

Dan sesampainya di Kampus, dia mulai membayar dan melakukan pendaftaran dengan tanpa ada yang membimbingnya bahkan jurusan dan fakultasnya pun dia tidak faham tetapi dia yakin dengan pilihannya.

Selang beberapa bulan, pengumuman hasil UMPTN diumumkan melalui media massa kala itu, dan ternyata dia (sang inspirator) namanya terpampang kecil di koran tersebut, tanpa berfikir panjang dia sujud syukur atas keberhasilannya. “inilah rahasia Gusti Allah yang ditunjukkan pada dia”
Semoga dia sang inspirator saya, sukses selalu. amin….

salam ikhlas..

MENCARI DAN MENCARI

Hidup adalah sandiwara dalam panggung kehidupan, lakon yang kita jalani merupakan skenario maha sutradara kehidupan. Kadang kita memperoleh lakon kebahagian kadang pula memperoleh lakon menyedihkan.

Hal ini juga menimpa kehidupan kami, ketika kami sudah sama2 dewasa, saat itu kami udah sarjana, sahabat terbaikku sang inspirator memiliki satu cerita menyedihkan, bagi kita ukuran sarjana adalah ukuran kelompok elit di dalam masyarakat. Bahkan semua kelompok masyarakat menganggap seorang sarjana paling tahu atas segala persoalan hidup. Namun kenyataannya sang inspirator ketika melamar beberapa pekerjaan, sang inspirator selalu ditolak.

Penolakan atas dirinya akhirnya dia jadikan pelajaran untuk selalu berusaha sekuat tenaga seraya berdoa agar memperoleh pekerjaan, karena ketika itu sang inspirator sudah punya keluarga bahkan menjadi imam dalam keluarga. Lambat laut karena ketekunan sang inspirator mencari dan terus mencari pekerjaan akhirnya dirinya diterima di sebuah lembaga pendidikan sebagai tenaga sukwan (sukarelawan). Tenaga sukwan kala itu di honor dan tidak di honor sudah menjadi bagian dari perjalanan hidupnya. Namun sang inspirator yakin dengan sebuah kalimat “man jadda wa jaddah” (dimana ada kemauan disitu ada jalan).

Selain itu sang inspirator punya prinsip “Jangan membenci mereka yang mengatakan hal buruk tuk menjatuhkanmu, karena merekalah yang buatmu semakin kuat setiap hari” sehingga dia (sang inspirator) selalu tersenyum dikala dihina dan di ejek oleh kawan maupun lawannya.
Itulah secuil cerita dari sang inspirator yang dapat memotivasi kami semua, semoga dia selalu diberi kesehatan. Amin…

Salam ikhlas..

PENAMPILAN HANYALAH KAMUFLASE KEHIDUPAN

“Jangan menunggu waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu, karena waktu tidak akan pernah tepat bagi mereka yang menunggu”.

Tiba saatnya bagi calon mahasiswa untuk melakukan daftar ulang di perguruan tinggi dimana calon mahasiswa di terima melalui pengumuman media masa (koran), tidak terkecuali dia (sang inspirator). Inilah saat-saat yang menegangkan bagi dia, karena anggapan dia ada test kesehatan yang sangat rumit bahkan bisa membuat si calon mahasiswa gugur alias gagal. Namun, hal itu tidak benar adanya ternyata test kesehatan tersebut hanya membuktikan apakan calon mahasiswa ini memiliki penyakit yang aneh atau tidak dan tidak berpengaruh kepada proses studi di perguruan tinggi.

Dengan berbekalkan keyakinan dan kenekatan, dia dengan didampingi oleh pakde nya, berangkatlah dia ke kota tembakau dimana terdapat perguruan tinggi yang menerima dia sebagai calon mahasiswa, dan, sesampainya di perguruan tinggi dia seakan tidak tahu arah, karena dia sendiri tanpa ada kakak angkatan dari SLTA dia.

Namun, kenekatannya dan keyakinannyalah yang meneguhkan dia untuk terus maju, dia lihat disekelilingnya calon mahasiswa diantar oleh orang tua nya dengan berpakaian “necis” dan bersepatu, dia lihat pada pakdenya, dengan iba dan tanpa terasa dia cucurkan air mata, karena melihat kondisi pakde nya tak sepadan dengan yang, hanya berpakaian sebagai mana layaknya orang mau kondangan, pakai baju biasa, berkopiah, dan yang paling mengenaskan hatinya adalah sandal butut yang digunakan oleh pakdenya. Sehingga untuk menutupi perasaannya yang galau akibat rasa ibanya pada pakdenya maka dalam fikiran terbersit fikiran cerdas yakni, dia mengajak pakdenya ke warung bahkan pakde jangan ikut mendampinginya dengan alasan agar uang yang dibawanya tidak hilang.

“Allah tidak melihat penampilan seseorang, akan tetapi ketulusan dan keikhlasan hatinya lah yang dinilai oleh Gusti Allah”, inilah mindset dia saat itu, dia tidak perduli dengan penampilan, dia hanya berprinsip bahwa dia tidak boleh gagal, walaupun dia sendiri tidak tahu arah studi di selanjutnya, karena dia sendiri tidak tahu jurusan apa yang dia ambil dan fakultas apa yang dia akan jalani, dia hanya tahu bahwa dia diterima di jurusan “history”. Tetapi dia belum tahu betul jurusan sejarah murni atau sejarah sastra.

Setelah sekian lama dia menunggu panggilan untuk test kesehatan, sampailah pada gilirannya, dia masuk dengan bermodalkan komat-kamit mohon pada Gusti Allah agar dimudahkan segala urusannya, maklum orang desa yang tak pernah tahu dunia kampus. sesampainya di ruangan diapun mulai diwawancarai dan di test, test yang dilakukan adalah test mata, sampai pada warna diberilah warna hijau pada karena dia orang suku madura dia jawab biru, si penguji tertawa dan bertanya “kamu buta warna ya” dia jawab “tidak bapak”, lagi-lagi si penguji bertanya “lo ini kok kamu katakan biru”, coba yang ini “ini warnanya apa ?” penguji menunjukkan warna merah, dengan yakinnya dia jawab “warna merah”. Akhirnya si penguji tertawa lagi kali ini tertawanya seakan-akan mengetahui dia “o.. kamu orang madura ya, ya sudah keluar !”.

Pengalaman ini dia terus kenang sebagai proses pendewasaan dia kedepannya, dan selanjutnya pada proses pendaftaran ulang dan pengukuran baju almamater, di saat itupun ada kejadian yang lucu bercampur sedih, dia lagi-lagi menjadi bahan ejekan panitia karena penampilan dia yang tidak pantas untuk penampilan seorang calon mahasiswa, pakaian sangat sederhana yang dia pakai menjadi perhatian panitia, namun dia berkeyakinan bahwa “pakaian senyatanya pembungkus badan dari fitnah manusia, karena di mata Gusti Allah semuanya sama”. Di saat pengukuran baju almamater dia tidak menemukan yang pas (sesuai) dengan badannya semuanya kebesaran. sampai panitianya mengeluarkan pertanyaan “kamu sering puasa ya”, dia hanya menunduk malu.

Pembaca yang budiman, jangan membedakan seseorang dari pakaiannya karena pakaian hanyalah pembungkus kita dari fitnah, karena di mata Gusti Allah kita semua sama yang membedakan hanyalah ketakwaannya.

Dan, jadikanlah hinaan dan cacian sebagai pemicu kita untuk merangkak maju untuk sebuah perubahan, dan jangan jadikan cacian sebagai penghambat kemajuan.

Doaku selalu pada inspirator saya (sang inspirator) semoga sukses, amin.

Salam Ikhlas…..

KEGAGALAN ADALAH PENGALAMAN PAHIT UNTUK MENUJU KESUKSESAN

“Hargailah apa yang telah kamu miliki, karena kebahagiaan tak akan pernah datang kepada mereka yang tidak menghargai apa yang telah dimilikinya”

Kehidupan kampus merupakan kehidupan yang selalu menuntut kita untuk lebih percaya terhadap diri sendiri bahkan menuntut kita untuk lebih bersikap dewasa, karena persoalan-persoalan hidup semakin rumit.

Dunia kampus juga merupakan miniatur negara, karena sering kali mahasiswa mengatakan bahwa kampus tempat untuk berproses diri menjadi pemimpin, disini sering terjadi konflik pemikiran, bahkan sering terjadi kompetisi untuk sebuah aktualisasi diri.

Dia (sang inspirator) awal-awal kuliah, dia mulai belajar untuk memahami lingkungan dimana dia belajar, walaupun jarak antara pondok dimana dia tinggal dengan kampus ukurannya hampir sama dengan habisnya sebatang rokok klobot (kira-kira 1 km), bagi dia tidak ada persoalan bahkan dia jalani dengan senang hati. Namun yang menjadi persoalan bagi dia adalah ketidakmengertian terhadap jurusan dan program studi yang dia pelajari.

Sehingga, kebiasaan di SLTA tetap di jalani di dunia kampus, dia berusaha duduk di bangku paling depan, dia mengira kuliah sama dengan sekolah, ternyata perkiraan dia salah, kalau sekolah guru selalu mengajar dan membimbing, tetapi di bangku kuliah dosen sudah menganggap dia dan kawan-kawannya memiliki gambaran mata kuliahnya.

Akhirnya, setiap selesai kuliah dia selalu merasa bingung tidak menemukan formula belajar yang sesuai dengan dia maklum dia berasal dari sekolah desa. Hal ini merupakan persoalan bagi dia, namun dibalik kebingungannya muncul prinsip dalam dirinya, dan sempat diutarakan kepada saya sebagai sahabat yang mungkin tidak bisa dipisahkan laksana dua jiwa dalam satu badan. Dia pernah mengatakan kepada saya bahwa “selama ilmu itu ilmu nampak (kelihatan) tidak mungkin tidak bisa kita pelajari, kecuali ilmu itu ilmu yang tidak nampak” inilah menurut saya sebuah prinsip ketekunan dan keteguhan yang dia miliki.

Singkat cerita, disaat ujian semester dia pun mulai merasakan bahwa kehidupan kampus menuntut dia untuk mengembangkan wawasan keilmuan, dengan mengembangkan penalaran yang dia miliki, sebab selama dia sekolah di SLTA dia selalu disuguhi dengan ilmu-ilmu pelajaran tanpa harus membaca pemahaman akan tetapi yang terjadi di SLTA kala itu membaca menghafal. Sehingga setelah ujian semester selesai, diapun kaget dengan hasil ujian yang dia terima, dia tidak percaya karena proses belajarnya sudah maksimal hampir sama dengan belajarnya ketika di SLTA, di semester awal dia hanya memperoleh indek prestasi memuaskan alias 2,5, diapun tetap bersyukur dengan hasil yang diperolehnya, dia mengatakan “masih syukur tidak nasakom (nasib satu koma)”.

Berangkat dari pengalaman awal kuliah dia, akhirnya dia berusaha dengan maksimal karena menurut dia “Nasib baik adalah pertemuan antara perencanaan dan kesempatan”, sehingga dia tidak menyia-nyiakan waktu untuk belajar, bahkan tanpa memperdulikan kondisi fisiknya, dan tanpa terasa dia mulai berambut panjang, bahkan dia semakin sering melek malam dengan ditemani oleh beberapa batang rokok. Dan karena tinggalnya di pondok pesantren dia pun mulai sering Matur kepada Gusti Allah disaat temennya tidur dia bangun belajar dan berkeluh kesah dengan yang Maha Menyelesaikan Masalah (Gusti Allah).

Akhirnya dia pun lambat laun mulai berproses menjadi pribadi yang berbeda dengan yang lain, dia mencoba mengembangkan cara belajar tidak hanya membaca buku paket akan tetapi dia mulai belajar membaca kondisi lingkungan bahkan dia belajar cara berpendapat kepada para seniornya yang hebat orasinya kala itu.
Dari proses itulah akhirnya dia mulai tidak dia pandang sebelah mata oleh temen-temen yang lainnya, bahkan dia mulai berani berkompetisi dalam organisasi kemahasiswaan, walaupun karakter desanya tidak hilang dari dirinya.

Dia sering mengatakan kepada kami, para sahabat dia bahwa “Tidak ada satu kesuksesan yang tidak pernah mengalami kegagalan karena kegagalan adalah jembatan menuju sukses”.

Pembaca yang budiman, mungkin nilai yang tersirat dari peristiwa temen desa saya (sang inspirator) tadi adalah “Kegagalan adalah pengalaman pahit untuk menuju kesuksesan”, dan doaku menyertai dia sang inspirator saya, semoga dia sukses. amien.

Salam ikhlas…….

ARTI SEBUAH PERTAUBATAN

Hidup adalah sebuah pilihan, inilah kata yang sering sang inspirator katakan kepada ku ketika kita duduk santai berdua. Panjang lebar dia menjelaskan kepadaku.

Menurut dia: Kelahiran anak manusia ke dunia fana adalah sebuah pilihan, Karena kehidupan dunia syarat dengan pilihan-pilihan, yang sangat mendasar pilihan-pilihan tersebut terdapat dua pilihan, memilih jelek atau memilih baik. Walaupun kita tahu bahwa anak manusia lahir kedua dengan sebuah keyakinan lahir dalam keadaan fitrah bak layaknya kertas putih.

Kertas putih tersebut yang pada akhirnya ditulisi oleh diri kita dan lingkungan kita. Apakah tulisan yang tercoret di dalam kertas putih itu baik ataukah buruk, diri kitalah yang sebenarnya sebagai konseptornya, namun kadang manusia berdalih bahwa kejadian demi kejadian merupakan takdir yang Maha Kuasa. Tetapi, yang perlu kita ketahui bahwa Gusti Allah memang memberikan pilihan kepada kita yakni pilihan baik dan pilihan buruk.

Ketika kita terjerumus kepada sebuah pilihan jelek atau buruk, apa yang harus kita lakukan?, inilah sebenarnya sebuah pertanyaan yang sangat mendasar yang harus dijawab oleh pikiran sehat dan logika normal manusia. Tentunya jawaban semua manusia adalah taubat.

Kata taubat akhirnya sangatlah gampang diucapkan oleh bibir manusia yang manis, sehingga taubat hanya dijadikan retorika oleh manusia yang berbuat kesalahan. Sebenarnya kalau kita jabarkan apa arti taubat tentunya kita akan menemukan dua tindakan konkret yang harus dilakukan yaitu menyesali dan tidak kan mengulangi lagi, dua hal inilah yang harus dipahami.

Dua tindakan konkret di atas itulah yang menjadi ruh dalam sebuah pertaubatan anak manusia yang melakukan sebuah kesalahan, bahkan kesalahan yang dilakukan oleh manusia-manusia pemuja cinta. Karena kita tahu bahwa cinta adalah getaran dan permainan hati, ketika hati yang bergetar dan bermain siapapun tidak akan ada yang tahu, hanya diri kitalah dan Sang Pencipta cintailah yang tahu. Sehingga banyak dimaknai bahwa cinta adalah anugerah suci dari Sang Pencipta cinta, bahkan dunia dan seisinya ini tercipta Karena cinta, namun kitalah yang mengotori arti kesucian cinta.

Salam ikhlas…

KASIH DAN CINTA ADALAH ANUGERAH TERINDAH

Lagi-lagi sang inspirator memberikan satu ilmu kepada ku sebagai sahabat terdekatnya, ilmu wejangan yang dia berikan kepadaku adalah tentang Kasih dan Cinta

Dia bercerita kepada ku dengan cara dia yang khas bahwa: Kesedihan akan terhapus oleh cinta, kemarahan akan terendam oleh kata maaf dan kasih sayang. Dicintai dan mencintai adalah tujuan utama setiap insan, sebuah kebahagiaan diluar batas kemampuan definisi dan dalil aqli.

Bahkan menurut Rumi, pertama kali yang dicipta oleh sang Maha Pencipta adalah CINTA. dalam sebuah syairnya Rumi melukiskan kedahsyatan cinta ini: “cinta adalah lautan tanpa batas,  di atasnya langit-langit hanya lah buih: (mereka putus asa) bak Zulaikha ketika berhasrat kepada Yusuf, ketahuilah, langit-langit itu berputar pesona gelombang cinta:….

Lewat cinta semua yang pahit akan menjadi manis,  lewat cinta semua tembaga akan jadi emas,  lewat cinta si mati akan jadi hidup,  lewat cinta raja jadi budak.

Cinta kasih adalah perasaan positif yang harus senantiasa kita jaga dan pelihara agar tumbuh menjadi sempurna.

Agar cinta kita terus berkobar tentunya cinta kasih yang kita miliki sebagai anugerah terindah jangan dikotori dengan hawa nafsu belaka.

Menebarkan senyum dengan raut muka ceria,  menyenangkan, penuh harapan kepada sesama kita adalah cara terindah untuk mempertahan anugerah cinta kasih dari yang Maha Pemberi Cinta.

Semoga kita selalu berusaha untuk menumbuhkan cinta kepada sang pemberi cinta, agar memancarkan keindahan dan kenyamanan bagi sesama. Amien….

Salam ikhlas….