Peristiwa Daerah

H. Tohari Kembali Kucurkan Bantuan Non Tunai bagi Pedagang Kelontong

45
×

H. Tohari Kembali Kucurkan Bantuan Non Tunai bagi Pedagang Kelontong

Sebarkan artikel ini
H. Tohari Kembali Kucurkan Bantuan Non Tunai bagi Pedagang Kelontong

BONDOWOSO|Portal-Indonesia – Ketua Komisi I DPRD Bondowoso H. Tohari dan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso kembali mengucurkan bantuan non tunai kepada pemilik toko kelontong di dapil IV dan sekitarnya.

Acara pemberian bantuan tahap dua tersebut dilangsungkan di kediamannya di Desa Pakuniran, Maesan, Jumat (12/11/2021).

Dibanding di tahap pertama, jumlah penerima tahap dua jauh lebih banyak. Yakni 270 orang. Sementara di tahap 1 hanya 170 orang.

Demikian pula dengan jumlah bantuan yang diberikan. Diperkirakan total per-paket senilai Rp. 650 ribu. Terdiri dari 6 macam bahan pokok. Yakni beras 10kg, minyak 10 biji minyak, tepung 10 kg, gula 5 kg, kecap 1 dos dan mie instan 1 karton.

H. Tohari mengatakan, semua level usaha saat ini sedang turun akibat dampak pandemi Covid-19. Utamanya toko kelontong. Menurutnya, daya beli masyarakat sedang mengalami penurunan drastis. Dan Tohari tak ingin toko kelontong gulung tikar karena terdampak imbas Covid-19.

Tujuan pemberian bantuan itu disebut Tohari agar bantuan yang diberikan bisa dijual kembali. Kemudian, bisa dijadikan modal selanjutnya.

Bantuan modal sembako tersebut diharapkan membangkitkan perekonomian pedagang kecil di tengah pandemi. Karena selama ini mereka luput dari pandangan pemerintah. Tepatnya, bantuan hanya menyasar warga tak mampu.

Padahal, pemilik toko kelontongan ini juga perlu distimulan untuk bisa bangkit di tengah terpuruknya ekonomi akibat pandemi.

“Saya mengajak Pemkab Bondowoso, dalam hal ini Bupati melalui Diskoperindag untuk terus melakukan pembinaan kepada pedagang kecil. Jadi recovery ekonomi kita berangkat dari bawah,” tuturnya.

Ia menjelaskan, pihaknya ingin menggugah pemerintah agar pemberian bantuan ini menjadi program yang masif. Terlebih di tengah pandemi, banyak bantuan yang diberikan hanya berupa uang tunai saja. Sementara di tengah masyarakat masih ada yang tidak paham kebutuhannya sendiri.

“Padahal mereka butuh bersa, butuh lauk pauk. Begitu diberi uang mereka beli baju,” ujarnya.

Sementara itu, Kepela Bidang Perdagangan dan Usaha, Diskoperindag, Totok Haryanto menyambut baik program yang diinisiasi Tohari tersebut. Kedepan pihaknya ingin mereplikasi ke wilayah lainnya.

“Nanti kita akan adakan evaluasi. Jika bantuan ini di para penerima berhasil, InsyaAllah di bulan Oktober akan kita lanjutkan kembali,” tutupnya. (sb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *