Portal DIY

10 Wartawan Sepuh Yogyakarta Bakal Baca Puisi di Tembi

135
×

10 Wartawan Sepuh Yogyakarta Bakal Baca Puisi di Tembi

Sebarkan artikel ini
10 Wartawan Sepuh Yogyakarta Bakal Baca Puisi di Tembi
Kika : Imam Anshori Shaleh dan Idham Samawi (Ist)

YOGYAKARTA – Sepuluh anggota Paguyuban Wartawan Sepuh (PWS) Yogyakarta bakal membacakan puisi  karyanya di Tembi Rumah Budaya Jl. Parangtritis Bantul-DIY, Sabtu (26/2/2022). Acara Sastra Bulan Purnama (SBP) kali ini dikaitkan Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022, menghadirkan pula mantan Wakil Ketua Komisi Yudisial (KY) Imam Anshori Shaleh.

Koordinator SBP, Ons Untoro menjelaskan, Imam yang pernah menjadi Wakil Pemimpin Redaksi KR, anggota DPR RI, dan pernah menjadi Wakil Ketua KY akan menyampaikan pidato kebudayaan bertema ‘Dua Mantra Kata: Media Konvensional dan Digital. Selain pidato kebudayaan, ada   juga   pidato   kebangsaan disampaikan anggota DPR RI Idham Samawi.

Menurut Ons, para anggota PWS ini selain  dulunya wartawan, beberapa di antaranya sekaligus penyair, atau setidaknya terbiasa menulis puisi. Mereka yang akan membaca puisi itu Soeparno S Adhy, seorang wartawan sekaligus penyair dan salah satu pendiri Persada Studi Klub asuhan Umbu Landu Paranggi pada 1970-an. Sampai sekarang ia masih terus menulis puisi.

Sutirman Eka Ardhana, seorang wartawan dan penyair sekaligus anggota Persada Studi Klub. Budi Sarjono, wartawan dan novelis. Sedangkan Yudah Prakosa, alumni Jurusan Sejarah UGM dan wartawan televisi.

Nining Poediastono, mantan wartawan RRI. Esti Susilarti, wartawan. Masduki Attamami, pensiunan wartawan KB Antara. Sri Surya Widati Ketua IKWI Yogya, mantan Bupati Bantul. Lainnya Wadie Maharief, penyair. Sigit Sugito, penyair. Selain pembacaan puisi, lanjut Ons, Vincencius akan menampilkan lagu puisi.

Ons menyadari sastra dan media tak bisa dipisahkan, karena sastra dihidupi media dalam bentuk apa pun. Karena itu kerja sama antara SBP dan PWS dalam merayakan HPN kali ini berupaya terus menghidupkan sastra.

“Media cetak di mana dulu para anggota PWS masih aktif, sastra diberi ruang sangat luas. Kali ini komunitas sastra dan komunitas wartawan bertemu dalam acara sastra,” katanya.

Sementara ketua penyelenggara Esti Susilarti menyebut media digital telah menggantikan media cetak. Namun diakui sepenuhnya pembaca belum bisa melepaskan media cetak. Karena itu, Imam yang punya pengalaman menangani media konvensional dan kali ini digital, diminta pidato berkaitan dengan kedua media tersebut. (bams)